Rabu, 14 Oktober 2015

BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA 


A.    PENGERTIAN BAHASA
Secara umum bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.  Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.


B.     CIRI BAHASA
Bahasa memiliki banyak ciri-ciri diantaranya:

1.     Bahasa berwujud lambang
Artinya bahwa bahasa memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.

2.     Bahasa adalah bunyi
Artinya bahasa berguna untuk menyampaikan pesan lambang dari bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia.

3.     Bahasa memiliki makna
Artinya dari setiap kalimat yang kita sampaikan melalui bahasa pasti selalu memiliki arti/makna untuk dapat disampaikan kepada orang lain.

4.     Bahasa bersifat universal
Artinya bahasa bersifat umum sehingga diharapkan setiap orang dapat mengerti dan memahami apa yang sedang dibucarakan.

5.     Bahasa itu arbitrer
Artinya bahasa selalu berubah-ubah dan tidak tetap karena bahasa mengikuti perkembangan zaman.

6.     Bahasa mengandung keunikan tersendiri
Artinya setiap bahasa yang ada di tiap-tiap daerah/Negara memiliki keunikan tersendiri karena yang berbeda dengan bahasa dari Negara/daerah lainnya.

7.     Bahasa bersifat manusiawi
Artinya bahwa bahasa yang manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia penutur bahasa.

8.     Bahasa bervariasi
Artinya jarang sekali ditemukan bahasa yang benar-benar sama dari Negara/daerah yang berbeda.

9.      Bahasa bersifat dinamis
Artinya bahasa  bersifat dinamis adalah bahwa bahasa sedikit-sedikit berubah mengikuti perkembangan zaman.



C.     FUNGSI BAHASA
Selain memiliki ciri, bahasa juga memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya :

a)  Bahasa sebagai alat komunikasi

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi manusia sejak beratus-ratus tahun yang lalu, untuk berinteraksi dengan manusia lainnya guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran manusia, sehingga pada akhirnya tercipta kerja sama yang baik antar manusia.

b)  Bahasa sebagai alat ekspresi diri.           
Bahasa biasanya digunakan untuk mengekspresikan diri seseorang guna menarik perhatian orang lain dan membebaskan diri dari tekanan emosi.

c)  Bahasa sebagai alat integrasi dan           adaptasi social.

Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara dimana kita berada.

d)  Sebagai alat control social

Melalui bahasa kita dapat mengetahui apakah seseorang sedang marah, sedih, atau bahagia karena bahasa  mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.


PENGERTIAN RAGAM BAHASA DAN JENIS-JENISNYA


Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik  yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.
Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.
Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu. 
Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.
Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.
Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.
Kelima, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi. Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.      
Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.
Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan baik bahasa tulis tersebut.
Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut sarananya menjadi ragam lisan dan  ragam tulis. Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar. Sedangkan ragam tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.


  Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin diwujudkan. 

Pengertian Laras Bahasa

Laras bahasa adalah suatu kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakaiannya. Dengan kata lain, suatu bahasa harus sesuai dengan pemakaiannya. Contohnya, jika dalam hal penulisan karya sastra seperti puisi dan pantun, maka laras bahasa yang digunakan adalah laras puisi atau pun laras pantun. Sebaliknya, jika bahasa di gunakan dalam hal penulisan ilmiah, maka laras bahasa yang digunakan adalah laras ilmiah. 

Laras bahasa memiliki ciri dan gaya penulisannya sendiri yang dapat disampaikan baik dalam bentuk tulisan mau pun penulisan. 

Jenis-Jenis Laras Bahasa

Ada dua macam laras bahasa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Apakah yang dimaksud dengan kedua macam laras bahasa tersebut? Berikut ini adalah pembahasan mengenai jenis-jenis laras bahasa.

Laras bahasa biasa

Laras bahasa biasa adalah laras bahasa yang sering ditemukan dan digunakan oleh masyarakat luas, misalnya laras bahasa yang dipakai dalam bidang hiburan, seperti laras bahasa berita, penerangan, dan lain-lain.

Laras bahasa khusus 

Laras bahasa khusus adalah laras bahasa yang digunakan dalam pemakaian khusus yaitu, laras bahasa ilmiah yang dipakai dalam penulisan laporan ilmiah, dan lain-lain.

Kedua jenis laras bahasa ini dapat dibedakan dengan cara melihat beberapa hal berikut ini:
  1. Kosakata
  2. Gaya Bahasa, dan 
  3. Tata bahasa. 
      1.  




SUMBER REFRENSI :

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/08/laras-bahasa-pengertian-jenis-dan-contoh-analisis-laras-bahasa-terbaik.html
http://rizaldimuhammad.blogspot.co.id/
http://rizardian.blogspot.co.id/2012/10/ragam-bahasa-indonesia.html

Minggu, 04 Januari 2015

TEORI ORGANISASI UMUM UKM “BABY SHOP ABC 46”


TEORI ORGANISASI UMUM
UKM “BABY SHOP ABC 46”

NAMA KELOMPOK :
  1. Ahmad Reza Muhtar    10113455
  2. Anin Dita Novaya     11113047
  3. Bagus Insan Zarfani     11113614
  4. Dimas Febrianto R.     12113492
  5. Gesa Thama M. F.     13113691
  6. H B Damori Yoga W R T P    13113807
  7. Hilda Pratyas Ramadhani    14113123
  8. Indra Bayu      14113382
  9. Muhamad Fajar Firmansyah   15113719
  10. Muhamad Nurul Fachry    15113754
  11. Mutia Paramitha     16113230
  12. Rifky Iqbal Pradityo     17113676
  13. Rifqi Aufar      17113680


UNIVERSITAS GUNADARMA


Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya. Yang mana telah membantu kelompok kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teori Organisasi Umum, karena terbatasnya ilmu yang kami punya maka makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari kalian semua untuk menyempurnakan makalah yang telah kami buat ini.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang mana telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada kami mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan berguna bagi orang lain atau yang membaca makalah kami ini.







                                                                                                         Depok, 09 November 2014








                                                                                                                                                        

Daftar Isi
Kata Pengantar  .................................................................................................. 1
Daftar isi  .................................................................................................. 2
Bab I : Pendahuluan .................................................................................................. 3
    1. Latar Belakang .................................................................................................. 3
    2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
    3. Tujuan  .................................................................................................. 3
Bab II : Pembahasan .................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah   .................................... 4
2.2 Kunjungan Langsung ke Salah satu UKM .............................................................. 5
      2.2.1 Biografi Pemilik dan Jenis Usaha .............................................................. 5
      2.2.2 Sejarah Filosofi Terbentuknya Usaha .............................................................. 5
      2.2.3 Produk & Jasa yang Ditawarkan .............................................................. 5
      2.2.4 Penjualan & Promosi  .......................................................................... 5
      2.2.5 Pembagian Tugas ...................................................................................... 6
      2.2.6 Modal Usaha & Profit  .......................................................................... 6
      2.2.7 Kiat-kiat dari Pemilik Toko Sebelum Mendirikan Suatu Usaha  .............. 6
      2.2.8 Harga Jual .................................................................................................. 6
Bab III : Kesimpulan & Saran ...................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan  .................................................................................................. 7
3.2 Saran .............................................................................................................. 7







BAB I
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, usaha kecil menengah (UKM) ini juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Sejak krisis ekonomi melanda negara kita beberapa waktu yang lalu, yang dimana banyak usaha besar yang mengalami penurunan atau bisa disebut bangkrut, justru usaha kecil menengah (UKM) ini telah membuktikan bahwa UKM lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda negara kita dibandingkan usaha-usaha yang lebih besar. Dari kejadian tersebut harusnya usaha kecil menengah (UKM) ini harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat dan jangan memandang UKM dari sebelah mata saja, karena kami yakin jika usaha kecil menengah (UKM) ini lebih diperhatikan, UKM ini dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

Pemerintah harusnya membuat suatu kebijakan yang mana kebijakan tersebut harus mendukung penuh dalam pertumbuhan UKM. Supaya UKM-UKM yang ada bisa bersaing dengan usaha besar lainnya di era globalisasi ini. Maka dari itu, kami mengabil inisiatif untuk melakukan observasi langsung ke salah satu UKM guna untuk mengetahui mekanisme kerja di dalam UKM tersebut.

    1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
  1. Apa yang dimaksud Usaha Kecil Menengah dan apa sajakah kriterianya ?
  2. Bagaimana cara pemilik Baby Shop ABC46 dalam membagi tugas dengan karyawannya ?
  3. Kiat-kiat apa saja yang dilakukan pemilik Baby Shop ABC46” sebelum mendirikan usaha tersebut ?

    1. Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini tidak semata mata hanya untuk menyelesaikan tugas softskil, melainkan kami juga ingin mengetahui lebih luas mengenai usaha kecil menengah dan juga kami ingin mengetahui  manjemen dan tata kerja organisasi dalam sebuah UKM.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah

USAHA MIKRO adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
  2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta
USAHA KECIL adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang Perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun Tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
  2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 miliar.
USAHA MENENGAH adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
  2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2, 5 miliar sampai dengan paling banyak Rp 50 miliar.






2.2 Kunjungan Langsung ke Salah Satu UKM
BABY SHOP “ABC 46”
2.2.1 Biografi Pemilik dan Jenis Usaha
Nama    : Ibu Andromeda Alfa Adlina
Jenis Usaha   : Baby Shop “ABC 46”
Alamat    : Ruko Kartini, Jl. Kartini No.34 Depok Lama(dekat Stasiun Depok)
Tahun Berdirinya  : Oktober 2010

2.2.2 Sejarah Filosofi Terbentuknya Usaha
Sebelum mendirikan usaha tersebut awalnya Bu Andro  ini dulunya bekerja sebagai kepala pemasaran di salah satu bank di daerah Depok. Lalu Bu Andro dipindah tugaskan ke luar kota, berhubung Bu Andro tidak mau dipindah tugaskan ke luar kota dengan alasan tidak ingin jauh dari keluarganya, jadi Bu Andro memutuskan untuk resigned dari tempat kerjanya. Setelah itu Bu Andro mempunyai gagasan untuk membuka suatu usaha. Sebelum beliau membuka usaha beliau melakukan survei terlebih dahulu untuk menentukan usaha apa yang bagus untuk dijadikan sebuah usaha. Akhirnya usaha toko susulah yang Bu Andro pilih. Dulunya baby shop ini adalah sebuah toko susu berhubung permintaan dari pelanggan toko ini untuk menjual perlengkapan bayi, akhirnya Bu Andro memutuskan untuk menjadikan usahanya menjadi toko perlengkapan bayi dan susu, dan tokonya diberi nama dengan “ABC 46”. Nama “ABC 46” diambil dari nama awal huruf dari anak-anaknya dan 46 diambil dari nomor rumahnya.
2.2.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan
PRODUK
  • Menjual berbagai macam-macam susu untuk balita dan ibu menyusui, seperti : Pediasure, Dancow1+, NAN HA1, Dancow 5+, SGM, Prenagen dll.
  • Menjual berbagai perlengkapan bayi, seperti : baju bayi, kereta dorong, tas bayi, tas gendong bayi, popok bayi, peralatan mandi bayi, tempat tidur bayi, dll.
JASA
  • Pembungkusan kado.
  • Merangkai mainan bayi, tempat tidur bayi, dll
2.2.4 Penjualan & Promosi
Toko ini buka setiap senin-sabtu jam 09.00-20.00. Dan toko ini melakukan promosi melewati brosur yang datang dari klinik ke klinik, lalu cara yang paling efektif melakukan promosi itu dari pelanggan yang satu ke pelanggan yang lain. Pengunjung toko ini datang dari berbagai kalangan atas atau bawah, maka dari itu harga dari barang-barang yang dijual cukup beragam.

2.2.5 Pembagian Tugas
Pemilik toko Baby Shop ini dan karyawan ini saling membagi tugas dalam mengatur toko ini. Si pemilik melakukan pengontrolan dan pembelian barang-barang sedangkan karyawan 1 melakukan pembukuan dan berjaga di kasir, sedangkan karyawan 2 melayani pembeli. Jadi, diantara pemilik dan karyawan saling menguntungkan satu sama lain.
2.2.6 Modal Usaha dan Profit
Modal Awal : 50 jt (untuk pembelian susu). Namun sekarang modalnya sudah mencapai 200 jt karena sekarang usahanya tidak hanya menjual susu saja, tetapi juga sudah menjual perlengkapan bayi.
Profit : Perbulan 30-50 jt, anatara lain : Laba kotor 10 jt, setelah dikurangi serba serbi. Laba bersih sekitar 1 jt.
2.2.7 Kiat-kiat dari Pemilik Toko Sebelum Mendirikan Suatu Usaha
Menurut pemilik ada beberapa faktor yang harus kita perhatikan disaat ingin mendirikan suatu usaha, yaitu :
  1. Mencari tempat yang strategis, karena jika kita salah lokasi maka usaha kita tidak akan bisa berkembang.
  2. Usaha yang akan kita dirikan harus sesuai dengan yang kita sukai.
  3. Promosi, agar menarik pembeli.
  4. Selain itu kita harus mempunyai tekad yang bulat, karena untuk mendirikan suatu usaha tidak begitu susah dan juga tidak mudah.
2.2.8 Harga Jual
  • Produk susu untuk bayi kisaran harganya mulai dari: Rp. 25.000.- sampai Rp. 317.500.-
  • Produk perlengkapan bayi kisaran harganya mulai dari: Rp. 17.500.- sampai Rp. 1.000.000.- (sudah termasuk semua harga perlengkapan bayi)
NB : Harga-harga diatas tidak pasti, sewaktu-waktu bisa berubah.









BAB III
KESIMPULAN & SARAN
    1. Kesimpulan

Dari hasil observasi langsung ke salah satu UKM yang kami kunjungi kami dapat menyimpulkan bahwa sebelum kita mendirikan usaha kita harus memikirkan tentang usaha apakah yang bagus untuk dijadikan suatu usaha. Apakah nantinya usaha ini akan bisa bersaing dengan usaha yang sudah ada. Karena jika tidak memikirkan sebelumnya nantinya akan berakibat fatal atau usaha kita bisa mengalami kerugian yang besar atau yang biasa disebut bangkrut.

    1. Saran

Jika seandainya usaha baby shop ini telah berkembang pesat, kami menyarankan agar secepatnya membuat cabang toko ini di lokasi yang lain. Supaya toko baby shop ini bisa lebih dikenal masyarakat dan juga nantinya toko ini bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dan kami juga menyarankan agar promosi toko ini tidak hanya dari brosur ataupun dari pelanggan ke pelanggan saja, kalau bisa promosi bisa dilakukan lewat media sosial ataupun internet supaya pembelinya tidak dari dalam kota saja melainkan bisa dari luar kota maupun luar negeri.






Page |